"Kalau oppa lagi nge-dance itu keren banget loh!", basa-basiku kepada Taeyang oppa, teman bicara baruku. Aku senang akhirnya kemampuan bahasa Korea-ku bisa diaplikasikan juga saat ini. Langsung ngomong sama artis lagi. Bener-bener sesuatu banget. "Kamsahamnida..",jawab Taeyang oppa sambil tersenyum kepadaku. Ya ampun, matanya sampai tidak kelihatan. Luci datang menghampiriku sambil tersenyum, "Oppa, Schannel is the best dancer on my school!". "Luci!!!", kataku melotot kearahnya. "Ani oppa..", lanjutku kepada Taeyang oppa malu-malu. "Schannel bohong!! Ayo menari sekarang!",perintah Daesung sambil tertawa. Sedangkan Luci sudah lari meninggalkanku dalam masalah. "Tidak mau, aku malu..",kataku jujur. Sungguh, awas saja Luci nanti.
-Schannel POV end-
***
-G.D POV-
Pundakku masih terasa berdengung sehabis dipukul oleh yeoja yang bernama Liona satu ini. Kecil-kecil ternyata tenaganya badak. "Waeyo, oppa?", tanyanya polos setelah melihat wajahku yang habis tertawa ini meringis kesakitan sekarang. "Sakittt...", ringisku manja kepadanya. "Aihh, mianhae oppa. Aku menyesal..", balasnya sambil mengelus-elus pundakku. Wajahnya terlihat lucu sehingga membuatku semakin niat untuk berbuat iseng kepadanya. "Huh, aku tidak mau memaafkan jika kau tidak mencarikan obat untukku. Jadi, tolong carikan obat memar untukku, arrasseo?", lagakku sok marah terhadapnya. "Ya, oppa tunggu sebentar yah!",ucapnya dengan wajah penuh penyesalan dan ia berdiri hendak meninggalkanku untuk mengambil obat yang aku tidak tahu entah dimana. Aku segera meraih tangannya dan menarik, ia pun kebingungan. "Kau mau meninggalkanku? Aku tidak mau sendiri. Aku ikut!",kataku memelas sambil mengangkat tanganku ke arahnya. Ia segera menarik tanganku dan membantuku berdiri. Kami berjalan meninggalkan pinggir pantai menuju villa untuk mencari obat. Padahal, aku tidak memar. Aku hanya sedang bertindak iseng. Hehehe..
-G.D POV end-
***
-TOP/Seunghyun POV-
Aku bingung dengan apa yang harus kulakukan. Kuakui, Pulau Nusa Lembongan ini amatlah indah. Alami dan aku sangat menyukai tempat ini. Aku bingung darimana aku harus memulai. Luci, anak yang tadi mengajakku berbicara, tanpa sengaja mungkin sudah kusakiti dengan kata-kataku yang menyebalkan. Ah, mengapa aku begitu bodoh. Sekarang dia sudah bersama Seungri kan. Pasti dia sudah tidak mau menjadi temanku lagi. Sekarang aku harus bagaimana? Aku menyesal dan ingin berubah. Aku melirik dua orang dibelakangku yang sedang duduk asyik diatas pasir, ya, mereka sedang asyik berbicara semampunya. Awalnya kupikir karena Luci tidak bisa berbahasa Korea, pasti ia tidak akan nyambung denganku. Namun ternyata, dia bahkan bisa nyambung sama Seungri, si maknae bodoh itu. Berarti aku lebih bodoh dari maknae itu? Ah, sudah lupakan! Rasanya aneh aku berada didepan mereka, dan aku hanya melihat laut yang awalnya terlihat sangat indah hingga setelah berlama-lama aku juga bosan. Apalagi aku daritadi hanya berdiri seperti prajurit dungu yang tidak jelas asal-usulnya, itu membuatku pegal. Namun aku tidak berani untuk membalikkan badanku dan melihat Luci lagi. Karena aku yakin Luci akan memberikan tatapan sinis terhadapku.
Akhirnya, aku memberanikan diri untuk membalikkan badanku, karena aku sudah bosan dan lelah. Setidaknya aku tujuanku sekarang ke villa. "Hyung.. Lihat yeoja sebelahku ini menulis nama mu loh!",kata Seungri terhadapku sambil menunjuk pasir yang terukir tulisan namaku didepan yeoja bernama Luci tersebut. Yeoja tersebut membulatkan matanya dan mengarahkannya kepadaku dan Seungri, "Tidak apa-apa, oppa! Tadi aku belajar menulis Korea, karena Seungri oppa mau mengajarkanku!". Seungri nyolot,"Tapi, kenapa hanya nama Seughyun kau tulis?". Aku tak dapat menahan tawaku melihat tingkah mereka berdua, sehingga aku tanpa sadar tertawa sejadi-jadinya Sampai aku sadar bahwa mereka daritadi diam memperhatikanku. "Wae?", tanyaku malu dengan sedikit menunduk. "Gwenchana! Oppa, ayo duduk disebelahku, kita bermain sama Seungri oppa juga!",ucap Yeoja itu mengajakku sambil tersenyum.
-TOP/Seunghyun POV end-
No comments:
Post a Comment