I really love Chocolate and Pancakes.. And I think Flapjack has the best chocolate pancakes and ice cream..
Saturday, December 22, 2012
Thursday, December 20, 2012
RIP Cavy, My Cutest Dog ever..
Bye Cavy, I'm sorry if it was too late for me to help you on that time..
I regret it, really..
I've cried so many times when I remember at you..
I'm feeling so alone without you right now..
I wish you'll be alright in heaven..
Thanks for have been in my life in almost 7 years..
I love you Cavy, so much..
Born : January 7, 2007
RIP : December 16, 2012
I regret it, really..
I've cried so many times when I remember at you..
I'm feeling so alone without you right now..
I wish you'll be alright in heaven..
Thanks for have been in my life in almost 7 years..
I love you Cavy, so much..
Born : January 7, 2007
RIP : December 16, 2012
![]() | |
CUTE CAVY |
Friday, December 14, 2012
Secondhand Serenade @Boshe
Tuesday, December 11, 2012
GMIS Festival 2012
Hari Jumat lalu, aku sama Amel ke GMIS Festival.. Disana ada games, ghost maze, performance dan lain-lain.. Disana juga aku ketemu Remo, Etta, Agung and Marco.. Lumayan sih acaranya.. Ada juga stand makanan, tapi karna biaya udah boros di taxi, jadi males beli makanan.. LOL..
![]() |
Feli, Remo n Me |
![]() |
Marco, Agung, Me and Etta |
Sunday, December 9, 2012
Let Me Love You Like There's No Tomorrow
Let me love you like there's no tomorrow..
I know our story won't be happy ever after like the most of fairytales..
But right now, I'm happy to be with you..
For me, forever never exists..
Let me love you like there's no tomorrow..
You've made me understand how precious time for me..
Time, when I still can be with you..
Cause I know, one day we will be separated..
Let me love you like there's no tomorrow..
I never regret our relationship..
Cause I believe, together we can make our special memories..
Eventhough, in the future you are not belong with me like now..
I love you..
Simple words with a million of meanings..
Honestly, I couldn't face the moment when someday you're gonna leave me..
But, what can I do?
So,
Let me love you right now, like there's no tomorrow..
Wednesday, November 21, 2012
Sunday, November 11, 2012
Between (Chapter. 3)
-Dongwoon POV-
Pada akhirnya ketahuan juga luka yang sudah susah payah kusembunyikan. Mianhae Vava, aku harus menyembunyikan penyebab lukaku ini. Sekarang, aku sudah harus beristirahat dan menghabiskan waktu bersama sahabatku yang manis ini. Jujur saja, aku sangat senang dengan perhatian darinya ini. Dia terlihat benar-benar mengkhawatirkan aku. Sekarang apa yang harus aku lakukan, aku bosan jika harus sendirian disini. Daripada diam, lebih baik aku menghabiskan waktu bersama Vava.
Pada akhirnya ketahuan juga luka yang sudah susah payah kusembunyikan. Mianhae Vava, aku harus menyembunyikan penyebab lukaku ini. Sekarang, aku sudah harus beristirahat dan menghabiskan waktu bersama sahabatku yang manis ini. Jujur saja, aku sangat senang dengan perhatian darinya ini. Dia terlihat benar-benar mengkhawatirkan aku. Sekarang apa yang harus aku lakukan, aku bosan jika harus sendirian disini. Daripada diam, lebih baik aku menghabiskan waktu bersama Vava.
-Dongwoon POV end-
-Author POV-
Dongwoon melangkahkan kakinya
untuk keluar dari kamarnya. Saat ia hendak membuka pintu kamarnya tersebut, ia
hampir saja menabrak yeoja yang membawa piring berisi makanan dihadapannya,
Vava. Yeoja tersebut sedikit melangkah mundur karena terkejut. Dongwoon pun hanya bisa
tercengang. “Oppa, apa yang akan kau lakukan? Masuk kembali kekamar, kau harus
makan!”, perintah Vava membuyarkan lamunan Dongwoon. Dongwoon hanya bisa
menganguk dan melaksanakan apa yang dipinta sahabatnya. Mereka duduk dipinggiran
tempat tidur dan saling berhadapan. Tanpa disuruh, Vava segera menyuapkan
makanan yang ia pegang daritadi untuk Dongwoon.
***
Sudah sehari berlalu, untuk
menemani Dongwoon, Vava pun memilih untuk tidak hadir ke sekolah. Vava hanya
ingin menjaga sahabatnya agar cepat sembuh yang padahal dirinya sendiri tidak
tahu akan penyebabnya tersebut. “TOK..TOK..TOK..”, terdengar ketukan pintu dari
depan rumahnya. Yeoja yang sedang menyiapkan sarapan pun segera berjalan menuju
arah ketukan tersebut. Saat Vava membuka pintu tersebut, betapa terkejutnya ia
setelah melihat wajah namjachingu-nya yang terlihat sangat using dengan sebuah
memar biru di pipinya. Hal tersebut mengingatkan Vava akan teman baiknya yang
juga mengalami luka..
“Aish, kenapa yang datang ke rumahku selalu memiliki
luka kekerasan?”, gumam yeoja tersebut terheran sambil menatap Junhyung,
namjachinggu-nya.
“Memang siapa lagi yang memiliki luka seperti ini?”,
jawab Junhyung sambil melangkahkan kaki masuk kedalam rumah dan membanting
tubuhnya menuju sofa empuk didekatnya.
“Dongwoon oppa, tapi lukanya jauh lebih parah dari
luka oppa itu, ”, balas Vava singkat sambil berjalan menuju kulkas untuk
mengambilkan minuman dingin untuk dihidangkan kepada kekasihnya tersebut.
“Hmm? Kenapa kau bisa tahu, chagi? Trus, kenapa kau
tidak sekolah hari ini?”, tanya Junhyung sambil mencubit pipi yeoja-nya yang
sudah berada disampingnya dan menerima minuman dingin tersebut kepadanya.
“Karena Dongwoon oppa berada bersamaku sekarang. Dia
menginap karena lukanya sangat parah..”, ujar Vava santai sambil memandang
pintu kamar Dongwoon. “Makanya, aku memilih untuk tidak kesekolah hari ini
karena aku mau menjaganya.”, tambahnya lagi.
“Jinjjayo? Dia ada disini??”, minuman Junhyung hampir
saja tumpah setelah mendengar jawaban Vava tersebut.
“Ya!! Kenapa oppa begitu terkejut? Waeyo??”, tanya Vava heran, terbesit ada rasa
curiga bahwa namjachinggu-nya mengetahui tentang semua penyebab dari kejadian ini.
“Gwenchanayo.. Chagiya, aku harus pulang karena ada urusan.. Ucapkan saja salamku untuk Dongwoon, smoga ia lekas sembuh..”, pamit Junhyung lalu mengecup pipi yeoja-nya dan pergi.
“Gwenchanayo.. Chagiya, aku harus pulang karena ada urusan.. Ucapkan saja salamku untuk Dongwoon, smoga ia lekas sembuh..”, pamit Junhyung lalu mengecup pipi yeoja-nya dan pergi.
-Author POV end-
***
-Dongwoon POV-
Akhirnya, aku sudah bisa kembali ke sekolah. Setelah sekian hari ditemani oleh sahabat manisku itu. Rasanya menyenangkan dirawat olehnya. Tapi, aku kan tidak boleh merepotkan dia secara terus-menerus. Aihh, dia berhasil membuatku gila! Hmm, itu dia Junhyung, namjachinggu-nya. Apa yang ingin ia lakukan sekarang setelah membuat luka-luka disekujur tubuhku! Bahkan, takkan lagi kuanggap ia sahabatku! "Apa yang ingin kau lakukan, huh?", ucapku dengan tegas dan tanpa henti kutatap matanya yang tajam, aku tak pernah takut akan diserang secara bergerombol lagi oleh dia dan gank-nya. "Aku bahkan kecewa telah memiliki sahabat sepertimu, Junhyung. Kau yang kupercaya, ternyata...", aku bahkan tak sanggup lagi melanjutkan kata-kataku. "Hmm, Apakah Vava sudah tau soal diriku?", tanyanya dengan raut khawatir dan penasaran yang dipaksakan. "Soal itu? Belum, dan bukan berarti aku tidak akan menceritakannya.", jawabku kesal terhadapnya."Kau masih ingin babak belur?", seringai menghiasi wajahnya. Aku membalas seringaiannya tanpa gentar. "Namun, tenang saja, aku akan segera memutuskan sahabat manismu itu..", lanjutnya tertawa sambil meninggalkanku.
-Dongwoon POV end-
***
-Dongwoon POV-
Akhirnya, aku sudah bisa kembali ke sekolah. Setelah sekian hari ditemani oleh sahabat manisku itu. Rasanya menyenangkan dirawat olehnya. Tapi, aku kan tidak boleh merepotkan dia secara terus-menerus. Aihh, dia berhasil membuatku gila! Hmm, itu dia Junhyung, namjachinggu-nya. Apa yang ingin ia lakukan sekarang setelah membuat luka-luka disekujur tubuhku! Bahkan, takkan lagi kuanggap ia sahabatku! "Apa yang ingin kau lakukan, huh?", ucapku dengan tegas dan tanpa henti kutatap matanya yang tajam, aku tak pernah takut akan diserang secara bergerombol lagi oleh dia dan gank-nya. "Aku bahkan kecewa telah memiliki sahabat sepertimu, Junhyung. Kau yang kupercaya, ternyata...", aku bahkan tak sanggup lagi melanjutkan kata-kataku. "Hmm, Apakah Vava sudah tau soal diriku?", tanyanya dengan raut khawatir dan penasaran yang dipaksakan. "Soal itu? Belum, dan bukan berarti aku tidak akan menceritakannya.", jawabku kesal terhadapnya."Kau masih ingin babak belur?", seringai menghiasi wajahnya. Aku membalas seringaiannya tanpa gentar. "Namun, tenang saja, aku akan segera memutuskan sahabat manismu itu..", lanjutnya tertawa sambil meninggalkanku.
-Dongwoon POV end-
Hangout time at Beachwalk, Kuta!
Tuesday, October 30, 2012
A Thousand Years - Singing Performance by Me
Yup, ini waktu di Center Point, perform pas acara Meet and Greet Alex Tan FAME , 14 Oktober 2012..
Aku ngisi acara pembukaan..
Jadi nyanyi ini.. :)
Description lengkapnya langsung di youtube!
Thursday, October 25, 2012
Special Picture in October 2012!
JB Cup Dance Competition
![]() |
![]() | |
I, Schannel, Angie, Angel, ko Calvin, ko Dimas, Nathan, kak Deva & Naldo |
![]() | |
.... |
JB Cup tahun 2012 udah ada Dance Competition-nya. Kita ngelakuin Cover Dance SNSD..^^
Judulnya Into The New World sama Genie..
Judulnya Into The New World sama Genie..
Yang cover adalah : Ce Albee, Schannel, Michelle, Clara, Claudia, Angel, Angie, Resha & aku!
Sebenernya aku gantiin Grace untuk dance, jadi rada paling cupu sendiri soalnya telat latihan, bahkan aku hafal dance keseluruhan pas hari H nya.. LOL..
Nasib deh, tapi untung berjalan dengan lancar.. Thanks God..
Oiya, thanks buat temen-temen juga yang teriak-teriak..
RenameIt yaitu Ko Calvin, kak Dimas, kak Deva, dan Nathan yang udah dateng juga buat nonton.. :')
Perpisahan Mr. Steve
Mr. Steve itu guru bahasa Inggris ku. Dia berpisah, sedih banget sebenernya, rada miris gitu. Cuma, dia mesti ke London, siapa yang maksa, kita cuma bisa mendukung saja ya. Good Bye Mr. Steve..We'll always love you..
*Jujur ni post udah gak up2date karena aku telat buat! Tapi mending telat daripada gak ada sama sekali..*
Last Satnight with RenameIT
Kalau di hari-hari biasanya RenameIT itu tempat hidupnya di GOR dan slalu di GOR, satnight baru-baru kali ini merupakan yang paling berbeda, malah kalo perlu masuk sejarah.. LOL!
Akhrrnya perkembangan juga, aku sama temen-temen ke Centro meskipun hari sudah malam sekali..
Bahkan sampe pulang telat dan larut malam!
But, that day was a nice memory for me..^^
![]() | |
Kak Dimas, ko Calvin, ko Nova, aku & Kak Deva @Pantai Centro |
![]() |
Numpang foto! |
Tuesday, October 2, 2012
Between (Chapter. 2)
-Vava POV-
Paboya! Selalu saja aku ini
melanggar janjiku akibat Junhyung oppa. Untung saja besok ia ada acara
tersendiri, jadi aku bisa bersama Dongwoon oppa. Besok aku akan mentraktirnya,
aku berjanji. Setidaknya sebagai permintaan maafku. Sudahlah, mataku sudah
sangat berat, lebih baik sekarang aku beristirahat supaya besok bisa
bersama-sama melewati hari dengan Dongwoon oppa. Aku sudah sangat merindukan
sahabatku ini.
***
Sudah jam berapa ini aku
menunggu Dongwoon oppa yang belum juga datang kerumahku. Mengapa dia
menyebalkan sekali. Baru kali ini dia datang tidak tepat waktu dan membuatku
harus duduk berlama-lama disofa ini. “Jeongmal
mianhae..”, aku mendengar seseorang mengucapkan kata maaf tersebut sambil
menepuk pundakku dari belakang, aku menoleh dan melihat Dongwoon oppa terlihat
berkeringat dengan muka memelas memohon maaf dengan sangat. Raut wajahnya
membuatku mengurungkan niatku untuk memarahinya, sebaliknya aku merasa kasihan
dan penasaran dengan apa yang terjadi terhadapnya. “Gwenchanayo, oppa.. Tapi
kenapa oppa berkeringat dan terlambat?”, tanyaku hati-hati sambil
mengobrak-abrik isi tasku mencari tissue untuknya. “Mianhae, tadi aku ada
masalah sedikit.. Gwenchanayo..”, ungkapnya sambil mencoba tersenyum. Aku
memasang wajah seakan-akan meminta kepastian darinya. Ia hanya menganguk untuk
meyakinkan. “Baiklah kalau begitu, kajja..”, ajakku berdiri memegang lengannya.
Namun, Dongwoon oppa meringis kecil, dan aku merasakan sesuatu yang basah ada
ditanganku, aku melepaskan peganganku dan melihat telapak tanganku terdapat
bercak berwarna kemerahan.
-Vava POV end-
-Author POV-
“Oppa!! Apa ini??”, tanya Vava
dengan terkejut dan tanpa dikomando langsung menarik pergelangan tangan namja
tampan disebelahnya tersebut, mengangkat lengan kemeja hitam milik namja
tersebut agar dapat memperlihatkan kondisi tangannya. Betapa terkejutnya Vava
saat melihat tangan namja itu penuh dengan darah yang belum terlihat mengering.
“YA!! Apa yang telah terjadi dengan oppa? Mengapa kau berdarah seperti ini?!”,
ucap Vava penuh dengan rasa penasaran dan khawatir, tanpa sengaja ia menyentuh
punggung Dongwoon dan membuat namja itu meringis untuk kedua kalinya. “Oppa,
badanmu juga terluka?? Buka kemejamu sekarang!”, perintah Vava kepada Dongwoon.
“Tidak, disana tidak ada apa-apa..”, ucap Dongwoon menggelengkan kepala dengan
gugup sehingga dengan cepat Vava tahu bahwa sahabatnya mencoba berbohong
dihadapannya. “Baiklah, kalau oppa tidak mau melepasnya, aku yang akan
melakukannya..”, jawab Vava singkat dengan tangan mengarah ke kancing kemeja
milik Dongwoon untuk dibuka. Dongwoon yang awalnya ingin menghindari hal
tersebut tidak dapat berbuat apa-apa karena memang kondisi badannya penuh
dengan luka. Setelah membuat Dongwoon topless, Vava langsung bergegas
mencarikan obat P3K yang memang sudah tersedia dirumahnya tersebut.
“Jeongmal mianhae..”, ucap
Dongwoon terbata saat Vava membersihkan luka-luka yang ada ditubuh sahabatnya
itu. Setelah mendengar kata tersebut, Vava sempat terdiam sejenak menghentikan
aktivitasnya, menatap sahabatnya sebelum akhirnya ia melanjutkan aktivitasnya
lagi. “Namun, oppa tidak bisa memberitahu penyebab ini..”, lanjut Dongwoon lagi
sambil menunduk. Terdengar Vava menghembuskan nafas berat setelah ucapan
Dongwoon tersebut. “Ne, gwenchanayo, aku tidak memaksa oppa untuk menceritakan
semuanya kepadaku..”, ucap Vava setelah membalut luka Dongwoon. Tersirat
kekecewaan didalam hati Vava yang sesungguhnya sudah sangat khawatir dengan
keadaan sahabatnya itu.
“Oppa, rencana
hari ini kita batalkan. Sekarang, oppa beristirahatlah..”, kata Vava sambil
memakaikan sahabatnya kemeja oversize yang entah darimana ia temukan.
“Waeyo?”,
tanya Dongwoon sambil memasukan tangannya kedalam lengan kemeja dengan
hati-hati.
“Oppa masih
bertanya penyebabnya? Lihat luka disekujur tubuh oppa! Oppa membuatku khawatir,
tau?”, jawab Vava dengan ekspresi emosi
dan khawatir bercampur aduk.
“Ne, oppa
pulang kalau begitu.. Gomawoyo sudah membantu oppa..”, balas Dongwoon yang beranjak
dari sofa.
“Oppa mau
kemana? Aku tidak mengizinkan oppa pulang dengan keadaan seperti itu.. Oppa, menginaplah..
Aku sudah menghubungi eomma agar oppa menginap dirumahku.. Tenang saja, aku
tidak menceritakan luka-luka oppa..”, jelas Vava kepada Dongwoon sambil
menunjukan layar hp-nya.
“Jeongmal?
Eomma-ku tidak bertanya aneh-aneh kan?”, tanya Dongwoon meyakinkan.
Vava hanya menganguk sambil
menunjuk kamar tamu yang sudah tersedia. Ya, Vava memang tinggal di rumah
sendirian, karena saudara dan orang tuanya berada di Indonesia. Rumah yang
ditinggalkan Vava saat ini ialah rumah milik keluarganya sejak 5 tahun yang
terakhir. Rumah yang sangat simple dan minimalis serta nyaman untuk dijadikan
tempat tinggal. Orang tua Vava dan
Dongwoon sudah bersahabat sejak anak-anaknya masih kecil, sehingga mereka
saling mempercayakan satu sama lain karena baginya mereka ialah keluarga.
-Author POV end-
Sunday, September 23, 2012
Perform @Ayucious with Fame !
![]() | ||
Atas : RenameIT lagi SFS Bawah : Fame Akustik |
![]() | |||
RenameIT and Fame @VIP room Ayucious (personil yang lain ada yang kepotong photonya) |
Jadi fotonya aja ya?
Yang pasti RenameIT ngebawain SFS!
Grand opening itu pas tanggal 16 September 2012 lalu..
FAME cakep-cakep loh ternyata, and they're talented..
Perform Dream High @Centro
Nih video udah lama, dimana kita puji Tuhan, juara 2 di lomba Centro itu..
Pas Agustus pokoknya, telat banget yah aku..
Hahahha..
Oke cekidot videonya :
Pas Agustus pokoknya, telat banget yah aku..
Hahahha..
Oke cekidot videonya :
Photos :
Saturday, September 22, 2012
Perform @Day Jang Geum
Aku nulis post ini sehabis pulang dari pantai Sindhu sama ko Calvin, kak Dimas, kak Deva, ko Nova, ce Tari dan Prisil!!
Kemarin malam, RenameIt dapet job buat dance cover di restoran Korea di By Pass..
Seru banget dan kita barengan sama Misstick gitu..
Lagu yang dibawa adalah Breath dan SFS !!
Monday, September 17, 2012
Korean Friendship Bali 2012 (Sing Cover and Dance Cover)
So, Octions, aku dan Rename It, mengikuti lomba..
Jadi aku gak menang pastinya.. Hehehe..
Tapi gak apa-apa.. Asal aku seneng(?)
Lombanya Dance Cover, Sing cover.. ^^
Jadi aku gak menang pastinya.. Hehehe..
Tapi gak apa-apa.. Asal aku seneng(?)
Lombanya Dance Cover, Sing cover.. ^^
Yang ini tepatnya.. Bersama Octions..
Fiction & Dream High
Monday, September 10, 2012
Between (Chapter. 1)
![]() |
Dongwoon & Vava (Edit by. Luci) |
Title : Between
Cast : B2ST's personils, Vava & frineds
Genre : General, Romance, Friendship
Rate : PG-12
Author : Aprilia Luciana
Thanks udah baca, ini FF ke-3 ku!!
Khusus untuk Vava!!
Maaf kalau tidak suka..
Don't be a silent reader, no Bashing, no Plagiating!!
-Auhor POV-
"Apa-apaan kau? Kembalikan,
itu punyaku, barang kesayanganku!", ucap seorang yeoja muda kepada namja
yang sedang merebut gelang putih berkilau milik yeoja dihadapannya. "Tidak
bisa!", balas namja itu berlari dan berusaha menghindar. "Dongwoon
oppa!! Hiks..", teriak yeoja itu seakan ingin menangis. "Ya! Baiklah,
jangan kau menangis! Aku kembalikan..", kata namja yang memang tidak bisa
melihat sahabatnya bersedih langsung mengembalikan barangnya tersebut. “Gomawo,
oppa..”, cengir yeoja bernama Vava tersebut, sambil meraih benda kesayangan
miliknya. Benda kenangan tersebut adalah
pemberian dari orang yang ia sukai saat ia ber-ulangtahun. Namja bernama Dongwoon
itu hanya terdiam menatapi sahabatnya dengan tersenyum.
*Flashback*
Dongwoon dan Vava ialah sepasang sahabat sejak kecil, umur mereka hanya terpaut satu tahun, lebih tua Dongwoon. Namun, saat Dongwoon kelas 6, ia terpaksa harus pindah ke Korea karena orang tuanya akan bekerja disana. Pada awalnya hal tersebut menjadi beban yang amat berat bagi sepasang sahabat yang telah menjalin hubungan mereka sejak kecil, namun, apalah yang bisa mereka lakukan. Mereka hanya dapat menangis saat berpisah. Kini setelah mereka memasuki masa SMA-nya, Vava menyusul ke Korea untuk menemui sahabat kecilnya, yang selama ini hanya ia dapat hubungi lewat email. Hingga pada akhirnya mereka bertemu kembali, dan menjalin persahabatan dan keakraban mereka kembali.
*Flashback end*
Dongwoon dan Vava ialah sepasang sahabat sejak kecil, umur mereka hanya terpaut satu tahun, lebih tua Dongwoon. Namun, saat Dongwoon kelas 6, ia terpaksa harus pindah ke Korea karena orang tuanya akan bekerja disana. Pada awalnya hal tersebut menjadi beban yang amat berat bagi sepasang sahabat yang telah menjalin hubungan mereka sejak kecil, namun, apalah yang bisa mereka lakukan. Mereka hanya dapat menangis saat berpisah. Kini setelah mereka memasuki masa SMA-nya, Vava menyusul ke Korea untuk menemui sahabat kecilnya, yang selama ini hanya ia dapat hubungi lewat email. Hingga pada akhirnya mereka bertemu kembali, dan menjalin persahabatan dan keakraban mereka kembali.
*Flashback end*
***
“Oppa! Mengapa kau membawa dia
sekarang??”, bisik Vava kepada Dongwoon yang mendadak membawa namja tampan
berambut kecoklatan tersebut. Tentu saja
, namja itu adalah orang special bagi Vava. Namja bernama Junhyung itu telah menjadi kekasihnya
setelah beberapa bulan di Korea.
“Chagiya, apa yang kau bisikan kepada Dongwoon, ah?”, cubit Junhyung
yang melihat yeojachinggu-nya berbisik kepada teman dekatnya tersebut. Yang
dicubit hanya meringis sambil memasang wajah cemberut, namun tetap menunjukan
sisi aegyonya. Dongwoon hanya tertawa sambil berkata, “Tidak, Vava bertanya,
mengapa aku mendadak membawamu kesini saat Vava sendiri belum siap. Dia sangat
malu..”. Mendengar hal tersebut Vava sudah berasa seperti siap menerkam
sahabatnya, lalu berkata dengan jutek dan seram, “Oppa, mengapa kau malah
membongkarnya?”, namun ekspresi tersebut tidak membuat sahabatnya takut, yang
ada Junhyung dan Dongwoon tertawa melihat ekspresi Vava tersebut. “Sudah sudah,
bagaimana kalau kita ke cafĂ© aja?”, ucap Junhyung sambil menggandeng tangan Vava.
Yang digandeng hanya menganguk. Dongwoon hanya tersenyum lalu berpamit dan
pulang kerumahnya, ia tahu bahwa hal ini berarti sudah saatnya ia kembali ke
rumahnya. Karena Junhyung ingin berdua bersama sahabatnya. Meskipun saat itu
yang memiliki janji adalah Vava dan Dongwoon.
@Dongwoon’s house
Dongwoon berbaring diatas
kasur empuk miliknya, menghirup udara sebanyak mungkin dan menghembuskannya
secara perlahan. Ia memandang langit-langit kamarnya sambil melamun, hingga
tanpa sadar saudaranya datang, “Apa yang kau lamunkan?”, goda Yoseob sambil mengambil
tempat disebelah kasur saudaranya yang lebih muda tersebut. “Tidak apa-apa..”, jawab Dongwoon singkat
tanpa mengalihkan perhatiannya dalam memandang langit-langit di kamarnya
tersebut. “Apa kau yakin? Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak pergi bersama Vava?
Bukankah kau memiliki janji dengannya?”, tanya Yoseob yang juga telah mengenal Vava
sejak kecil. “Hahaha, ada Junhyung bersamanya..”, dengan senyum kecut Dongwoon
menjawab. Yoseob sudah tidak bertanya lagi, dia sudah mengerti karena ini bukanlah
yang pertama kalinya dongsaeng-nya diperlakukan seperti ini, ia tahu bila ada
Junhyung yang tiap kali bisa mendadak datang ke rumah Vava, pasti acara mereka
menjadi batal. Yoseob merasa kasihan, namun apalah yang bisa ia lakukan..
“Oppa!! Mianhae, aku tidak
tahu bahwa Junhyung oppa akan datang kerumahku.. Ini sudah kesekian kalinya
kita batal menjalankan acara kita karena ini.. Jeongmal mianhae, oppa..”,
tulisan sms yang diterima Dongwoon dari Vava baru saja. Dongwoon hanya
tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Ia mengerti ini semua bukan kehendak Vava.
“Gwenchanayo, Vava..”, balas Dongwoon lewat tulisan sms yang sesungguhnya sudah
sangat malas ia balas. Namun, karena itu adalah sms dari orang yang merupakan
sahabatnya, ia pun tetap membalas. Tak
lama kemudian, HP Dongwoon pun berdering. Tanpa melihat layar HP, dengan malas Dongwoon
pun mengangkat panggilan dari Hpnya..
“Yoboseyo? Ada apa Vava?”, tanya Dongwoon dengan
malas.
“Oppa, kau tidak marah kan? Aku masih
mengkhawatirkanmu..”, jawab Vava cemas.
“Gwenchanayo, Vava.. Oppa tidak marah..”, kata
Dongwoon sambil tersenyum sendiri.
“Jinjja? Kalau begitu besok temani aku..”, suruh Vava
menantang.
“Kenapa harus oppa? Panggil saja pacarmu itu untuk
menemanimu..”, balasnya mengejek.
“Tuh kan oppa..”, ucap Vava pasrah.
“Oke-oke.. Besok, pulang sekolah kita pergi
sama-sama..”, putus Dongwoon tidak tega.
“Gomawo!!”, kata Vava sambil tersenyum kecil.
-Author POV end-
Subscribe to:
Posts (Atom)