-Fal
POV-
Aku
dapat mendengar suara burung bernyanyi tak jauh dari letakku berdiri dan angin
sepoi-sepoi yang seakan membelai rambutku lepas. Kakiku berpijak tidak jauh dari danau dengan
sedikit gelombang ombak yang sedang kupandangi sejak tadi. “Ternyata kamu
disini. Oppa mencarimu daritadi, tahukah kamu?”, ucap seseorang yang sangat
kukenali suaranya dari jauh tersebut. Aku menoleh kebelakang dimana arah suara
tersebut berasal. Ia menghampiriku dengan nafas yang setengah tersengal.
“Mianhaeyo, oppa. Aku tidak bisa tidur dengan tenang”, jawabku jujur sambil
kembali menatap birunya danau. Aku
memang tidak bisa tidur semalaman dan sejak pukul 3 pagi aku sudah berdiri disamping
danau yang letaknya tepat didepan villa yang kami tempati ini. Sesaat kemudian
aku merasakan tangannya yang merangkul pundakku dengan lembut. “Oppa sudah
berlari keliling mencarimu sekeliling villa setelah melihat kamarmu terbuka
begitu saja tanpa ada penghuninya”, katanya dengan nafas yang mulai teratur.
Aku menoleh kesampingku dan sesaat kulihat ia juga ikut menatap pemandangan
indah yang sudah kupandangi sejak 1 jam yang lalu tanpa melepas rangkulan
tanggannya dipundakku. Aku focus menatap wajahnya yang terlihat polos sambil
tersenyum hingga sesaat kemudian ia sadar bahwa aku menatapnya dan ia menoleh kearahku, sesaat kami
bertatapan. “Waeyo? Kenapa kamu melihat Oppa seperti itu?”, tanyanya dengan
heran. “Joongki oppa ternyata lebih cantik dari yang kubayangkan”, ucapku
sambil tertawa berlari kecil masuk kedalam villa dan ia mengejarku.
***
Joongki
oppa dan aku memang sangat dekat. Aku mengenalnya karena kami bersama-sama
merupakan member dari “Running Man”, variety show yang berisi berbagai game dan
misi-misi lainnya. Running Man beranggotakan: Aku, Jaesuk oppa, Sukjin oppa, Gary
oppa, Jihyo eonni, Gwangsoo oppa, Joongki oppa, Haha oppa , dan Jongkook oppa.
Tentu saja aku tidak hanya dekat dengan Joongki oppa saja, aku juga dekat
dengan semua member lainnya, seperti dengan Jihyo eonni. Namun, Jihyo eonni
lebih sering menghabiskan waktunya besama dengan Gary oppa di waktu istirahat,
jadi aku memilih untuk bersama Joongki oppa dan member lainnya.
***
Kali ini, lokasi yang telah kami
lakukan untuk syuting cukup indah dengan suasana dan pemandangannya. Kami akan
berada disini selama 3 hari sekaligus untuk berlibur karena kebetulan sekali
jadwal member lainnya pun masih kosong sementara dari drama dan konser. Ini
adalah hari kedua kami berada disini dan proses pengambilan video pun sudah
selesai dan sekarang kami sudah dapat menikmati liburan selama sehari secara
penuh.
“Ayo, makan pagi dulu”, panggilan
dari Jaesuk oppa membuatku dan member lainnya langsung berkumpul dalam satu
meja dalam waktu yang cepat. Aku duduk diantara Joongki oppa dan Jihyo eonni
serta berhadapan dengan Jongkook oppa. Aku melihat bahwa Jihyo eonni masih saja
asik terlarut dalam pembicaraannya bersama Gary oppa sehingga aku memilih untuk
membuka pembicaraan sendiri. “Kookie oppa, apakah semalam tidur nyenyak?”,
tanyaku kepada orang yang duduk dihadapanku. Belum sempat ia menjawab
pertanyaanku, Joongki oppa pun sudah langsung menimbrung dengan nada memprotes,
“Aish! Bisa-bisanya kamu bertanya seperti itu kepada Jongkook hyeong dan tidak
bertanya kepada oppa yang mencarimu semalaman?”. Ucapan Joongki oppa membuat
suasana yang awalnya ramai dengan pembicaraan masing-masing langsung terfokus
pada pernyataan Joongki oppa. Haha oppa mulai menggodaku hingga semua member
ikut meneruskan, kecuali Jongkook oppa yang hanya bisa tertawa melihatku dan
Joongki oppa digodai habis-habisan.
Setelah makan pagi, aku berencana
untuk tinggal didalam kamarku untuk menonton TV sambil mengisitrahatkan tubuhku
yang kurasa sudah sangat kelelahan akibat syuting. Aku memasuki pintu kamarku
dan baru saja hendak menutupnya, tiba-tiba ada yang menahan pintuku. Saat
kulihat, ternyata Joongki oppa-lah yang menahannya. Ia menunjukan mimic wajah seakan
meminta permisi untuk masuk kedalam kamarku, dan aku hanya mengangguk
mempersilahkannya masuk. Ia berjalan menuju kasur tempatku tidur dan
menelentangkan tubuhnya. “Oppa, itu kasurku! Aku mau tidur juga disitu!”,
ucapku sambil menunjuk dengan nada tidak menerima. Ia hanya tersenyum, lalu
menyingirkan badannya, sedikit memberi ruang untukku. Aku segera menyusul dan
segera telungkup diatas kasur milikku. “Oppa, mengapa sekarang malah tidur?
Ikutlah Jaesuk oppa dan yang lain, mereka bermain kartu”, tanyakku kepada namja
disebelahku. “Hmm, tidak ada Jihyo noona! Malas”, jawabnya santai sambil
menutup matanya. Aku terkejut dan langsung kembali memberikan pertanyaan,
“Oppa?! Jihyo eonni milik Gary oppa! Apa oppa juga menyukainya?”. Ia langsung
tertawa, “Oppa hanya bercanda”, lalu mengacak kecil rambutku.
Aku menatap sejenak Joongki oppa
yang benar-benar terlelap dalam tidurnya diatas kasurku. Aku rasa dia memang
semalam pasti lelah sekali mencariku. Aku mengendap-endap meninggalkan kamarku
agar Joongki oppa bisa berisitrahat tanpa gangguan. Aku keluar dari pintuku dan
dari jauh kulihat Kookie oppa sedang berdiri menghadap kearahku dari kejauhan.
“OPPA!!”, aku berlari kearahnya dan segera mengalungkan tanganku dilehernya dan
tubuhku yang kubiarkan untuk tidak menginjak tanah. Ia dengan cepat mendekap
dan mengangkat tubuhku. “Ah! Apa yang kamu lakukan didalam sama Joongki dikamar
itu sejak 20 menit yang lalu?”, tanyanya sambil tetap dengan kuat
menggendongku. Aku segera menggerakkan badanku sebagai isyarat meminta Kookie
oppa untuk menurunkanku, “Aku tidak melakukan apa-apa. Ia tertidur, mungkin lelah
karena semalam kurang tidur”. Kookie oppa hanya memandangiku dengan mimic tidak
percaya, namun aku segera melanjutkan perkataanku, “Waeyo oppa? Oppa pikir aku berbohong?”. Aku mengecak pinggangku dan Kookie
oppa tertawa dan menjawab, “Ne, kamu pasti berbohong, apa yang kamu lakukan
didalam?”. Baru saja aku mau membalas perkataan dari Kookie oppa, seseorang
dari jauh memanggil, “Ya, kau yeoja! Mengapa kamu meninggalkan oppa tertidur
sendirian didalam?”
Karena Joongki oppa sudah
terbangun, ia segera berkumpul bersamaku dan Jongkook oppa. Kami bertiga pada
akhirnya memilih untuk menghabiskan waktu di taman bermain yang saat itu masih
sangat sepi. Aku duduk di ayunan sambil melihat Jongkook oppa bermain bola
bersama Joongki oppa dari kejauhan. Sudah jelas, Joongki oppa bahkan tidak bisa
sekalipun mendapatkan bola dari Jongkook oppa. Aku menutup mataku sejenak
menikmati udara yang tercipta akibat hembusan angin dan ayunanku yang terus
saja bergerak, semakin lama ayunanku terasa semakin kencang. Saat kubuka
mataku, aku benar-benar tercekat menyadari bahwa aku sudah berada diayunan dengan
kecepatan yang tinggi. Badanku terasa terambang seakan jika aku lepas
peganganku ini, maka terlemparlah badanku. “OPPA!!!”, aku berteriak dengan
sangat kencang untuk meminta tolong. Jantungku berdetak sangat cepat, aku
bahkan tidak berani untuk membuka mataku.
-Fal POV end-
No comments:
Post a Comment