Thursday, June 6, 2013

One Man (Chapter. 1)

-Fal POV-

Aku dapat mendengar suara burung bernyanyi tak jauh dari letakku berdiri dan angin sepoi-sepoi yang seakan membelai rambutku lepas.  Kakiku berpijak tidak jauh dari danau dengan sedikit gelombang ombak yang sedang kupandangi sejak tadi. “Ternyata kamu disini. Oppa mencarimu daritadi, tahukah kamu?”, ucap seseorang yang sangat kukenali suaranya dari jauh tersebut. Aku menoleh kebelakang dimana arah suara tersebut berasal. Ia menghampiriku dengan nafas yang setengah tersengal. “Mianhaeyo, oppa. Aku tidak bisa tidur dengan tenang”, jawabku jujur sambil kembali menatap birunya  danau. Aku memang tidak bisa tidur semalaman dan  sejak pukul 3 pagi aku sudah berdiri disamping danau yang letaknya tepat didepan villa yang kami tempati ini. Sesaat kemudian aku merasakan tangannya yang merangkul pundakku dengan lembut. “Oppa sudah berlari keliling mencarimu sekeliling villa setelah melihat kamarmu terbuka begitu saja tanpa ada penghuninya”, katanya dengan nafas yang mulai teratur. Aku menoleh kesampingku dan sesaat kulihat ia juga ikut menatap pemandangan indah yang sudah kupandangi sejak 1 jam yang lalu tanpa melepas rangkulan tanggannya dipundakku. Aku focus menatap wajahnya yang terlihat polos sambil tersenyum hingga sesaat kemudian ia sadar bahwa aku menatapnya  dan ia menoleh kearahku, sesaat kami bertatapan. “Waeyo? Kenapa kamu melihat Oppa seperti itu?”, tanyanya dengan heran. “Joongki oppa ternyata lebih cantik dari yang kubayangkan”, ucapku sambil tertawa berlari kecil masuk kedalam villa dan ia mengejarku. 

***
 
Joongki oppa dan aku memang sangat dekat. Aku mengenalnya karena kami bersama-sama merupakan member dari “Running Man”, variety show yang berisi berbagai game dan misi-misi lainnya. Running Man beranggotakan: Aku, Jaesuk oppa, Sukjin oppa, Gary oppa, Jihyo eonni, Gwangsoo oppa, Joongki oppa, Haha oppa , dan Jongkook oppa. Tentu saja aku tidak hanya dekat dengan Joongki oppa saja, aku juga dekat dengan semua member lainnya, seperti dengan Jihyo eonni. Namun, Jihyo eonni lebih sering menghabiskan waktunya besama dengan Gary oppa di waktu istirahat, jadi aku memilih untuk bersama Joongki oppa dan member lainnya.

***
 
Kali ini, lokasi yang telah kami lakukan untuk syuting cukup indah dengan suasana dan pemandangannya. Kami akan berada disini selama 3 hari sekaligus untuk berlibur karena kebetulan sekali jadwal member lainnya pun masih kosong sementara dari drama dan konser. Ini adalah hari kedua kami berada disini dan proses pengambilan video pun sudah selesai dan sekarang kami sudah dapat menikmati liburan selama sehari secara penuh.

“Ayo, makan pagi dulu”, panggilan dari Jaesuk oppa membuatku dan member lainnya langsung berkumpul dalam satu meja dalam waktu yang cepat. Aku duduk diantara Joongki oppa dan Jihyo eonni serta berhadapan dengan Jongkook oppa. Aku melihat bahwa Jihyo eonni masih saja asik terlarut dalam pembicaraannya bersama Gary oppa sehingga aku memilih untuk membuka pembicaraan sendiri. “Kookie oppa, apakah semalam tidur nyenyak?”, tanyaku kepada orang yang duduk dihadapanku. Belum sempat ia menjawab pertanyaanku, Joongki oppa pun sudah langsung menimbrung dengan nada memprotes, “Aish! Bisa-bisanya kamu bertanya seperti itu kepada Jongkook hyeong dan tidak bertanya kepada oppa yang mencarimu semalaman?”. Ucapan Joongki oppa membuat suasana yang awalnya ramai dengan pembicaraan masing-masing langsung terfokus pada pernyataan Joongki oppa. Haha oppa mulai menggodaku hingga semua member ikut meneruskan, kecuali Jongkook oppa yang hanya bisa tertawa melihatku dan Joongki oppa digodai habis-habisan. 

Setelah makan pagi, aku berencana untuk tinggal didalam kamarku untuk menonton TV sambil mengisitrahatkan tubuhku yang kurasa sudah sangat kelelahan akibat syuting. Aku memasuki pintu kamarku dan baru saja hendak menutupnya, tiba-tiba ada yang menahan pintuku. Saat kulihat, ternyata Joongki oppa-lah yang menahannya. Ia menunjukan mimic wajah seakan meminta permisi untuk masuk kedalam kamarku, dan aku hanya mengangguk mempersilahkannya masuk. Ia berjalan menuju kasur tempatku tidur dan menelentangkan tubuhnya. “Oppa, itu kasurku! Aku mau tidur juga disitu!”, ucapku sambil menunjuk dengan nada tidak menerima. Ia hanya tersenyum, lalu menyingirkan badannya, sedikit memberi ruang untukku. Aku segera menyusul dan segera telungkup diatas kasur milikku. “Oppa, mengapa sekarang malah tidur? Ikutlah Jaesuk oppa dan yang lain, mereka bermain kartu”, tanyakku kepada namja disebelahku. “Hmm, tidak ada Jihyo noona! Malas”, jawabnya santai sambil menutup matanya. Aku terkejut dan langsung kembali memberikan pertanyaan, “Oppa?! Jihyo eonni milik Gary oppa! Apa oppa juga menyukainya?”. Ia langsung tertawa, “Oppa hanya bercanda”, lalu mengacak kecil rambutku.

Aku menatap sejenak Joongki oppa yang benar-benar terlelap dalam tidurnya diatas kasurku. Aku rasa dia memang semalam pasti lelah sekali mencariku. Aku mengendap-endap meninggalkan kamarku agar Joongki oppa bisa berisitrahat tanpa gangguan. Aku keluar dari pintuku dan dari jauh kulihat Kookie oppa sedang berdiri menghadap kearahku dari kejauhan. “OPPA!!”, aku berlari kearahnya dan segera mengalungkan tanganku dilehernya dan tubuhku yang kubiarkan untuk tidak menginjak tanah. Ia dengan cepat mendekap dan mengangkat tubuhku. “Ah! Apa yang kamu lakukan didalam sama Joongki dikamar itu sejak 20 menit yang lalu?”, tanyanya sambil tetap dengan kuat menggendongku. Aku segera menggerakkan badanku sebagai isyarat meminta Kookie oppa untuk menurunkanku, “Aku tidak melakukan apa-apa. Ia tertidur, mungkin lelah karena semalam kurang tidur”. Kookie oppa hanya memandangiku dengan mimic tidak percaya, namun aku segera melanjutkan perkataanku, “Waeyo oppa? Oppa pikir aku berbohong?”. Aku mengecak pinggangku dan Kookie oppa tertawa dan menjawab, “Ne, kamu pasti berbohong, apa yang kamu lakukan didalam?”. Baru saja aku mau membalas perkataan dari Kookie oppa, seseorang dari jauh memanggil, “Ya, kau yeoja! Mengapa kamu meninggalkan oppa tertidur sendirian didalam?”

Karena Joongki oppa sudah terbangun, ia segera berkumpul bersamaku dan Jongkook oppa. Kami bertiga pada akhirnya memilih untuk menghabiskan waktu di taman bermain yang saat itu masih sangat sepi. Aku duduk di ayunan sambil melihat Jongkook oppa bermain bola bersama Joongki oppa dari kejauhan. Sudah jelas, Joongki oppa bahkan tidak bisa sekalipun mendapatkan bola dari Jongkook oppa. Aku menutup mataku sejenak menikmati udara yang tercipta akibat hembusan angin dan ayunanku yang terus saja bergerak, semakin lama ayunanku terasa semakin kencang. Saat kubuka mataku, aku benar-benar tercekat menyadari bahwa aku sudah berada diayunan dengan kecepatan yang tinggi. Badanku terasa terambang seakan jika aku lepas peganganku ini, maka terlemparlah badanku. “OPPA!!!”, aku berteriak dengan sangat kencang untuk meminta tolong. Jantungku berdetak sangat cepat, aku bahkan tidak berani untuk membuka mataku.

-Fal POV end-

No comments:

Post a Comment