Tuesday, October 30, 2012

A Thousand Years - Singing Performance by Me



Yup, ini waktu di Center Point, perform pas acara Meet and Greet Alex Tan FAME , 14 Oktober 2012..
Aku ngisi acara pembukaan..
Jadi nyanyi ini.. :)
Description lengkapnya langsung di youtube!

Thursday, October 25, 2012

Special Picture in October 2012!


Picture was taken by Gerry, my BFF at Echo Beach.. Thanks alot..

Temporary tattoo was made by Nikita Eunice..

JB Cup Dance Competition

"Just For2day"

I, Schannel, Angie, Angel, ko Calvin, ko Dimas, Nathan, kak Deva & Naldo

....
JB Cup tahun 2012 udah ada Dance Competition-nya. Kita ngelakuin Cover Dance SNSD..^^
Judulnya Into The New World sama Genie..
Yang cover adalah : Ce Albee, Schannel, Michelle, Clara, Claudia, Angel, Angie, Resha & aku!
Sebenernya aku gantiin Grace untuk dance, jadi rada paling cupu sendiri soalnya telat latihan, bahkan aku hafal dance keseluruhan pas hari H nya.. LOL..
Nasib deh, tapi untung berjalan dengan lancar.. Thanks God..
Oiya, thanks buat temen-temen juga yang teriak-teriak..
RenameIt yaitu Ko Calvin, kak Dimas, kak Deva, dan Nathan yang udah dateng juga buat nonton.. :')

Perpisahan Mr. Steve

Mr. Steve itu guru bahasa Inggris ku. Dia berpisah, sedih banget sebenernya, rada miris gitu. Cuma, dia mesti ke London, siapa yang maksa, kita cuma bisa mendukung saja ya. Good Bye Mr. Steve..We'll always love you..
*Jujur ni post udah gak up2date karena aku telat buat! Tapi mending telat daripada gak ada sama sekali..*


Last Satnight with RenameIT

Kalau di hari-hari biasanya RenameIT itu tempat hidupnya di GOR dan slalu di GOR, satnight baru-baru kali ini merupakan yang paling berbeda, malah kalo perlu masuk sejarah.. LOL!
Akhrrnya perkembangan juga, aku sama temen-temen ke Centro meskipun hari sudah malam sekali..
Bahkan sampe pulang telat dan larut malam!
But, that day was a nice memory for me..^^

Kak Dimas, ko Calvin, ko Nova, aku & Kak Deva @Pantai Centro

Numpang foto!

Tuesday, October 2, 2012

Between (Chapter. 2)

-Vava POV-


Paboya! Selalu saja aku ini melanggar janjiku akibat Junhyung oppa. Untung saja besok ia ada acara tersendiri, jadi aku bisa bersama Dongwoon oppa. Besok aku akan mentraktirnya, aku berjanji. Setidaknya sebagai permintaan maafku. Sudahlah, mataku sudah sangat berat, lebih baik sekarang aku beristirahat supaya besok bisa bersama-sama melewati hari dengan Dongwoon oppa. Aku sudah sangat merindukan sahabatku ini.

***

Sudah jam berapa ini aku menunggu Dongwoon oppa yang belum juga datang kerumahku. Mengapa dia menyebalkan sekali. Baru kali ini dia datang tidak tepat waktu dan membuatku harus duduk berlama-lama disofa ini.  “Jeongmal mianhae..”, aku mendengar seseorang mengucapkan kata maaf tersebut sambil menepuk pundakku dari belakang, aku menoleh dan melihat Dongwoon oppa terlihat berkeringat dengan muka memelas memohon maaf dengan sangat. Raut wajahnya membuatku mengurungkan niatku untuk memarahinya, sebaliknya aku merasa kasihan dan penasaran dengan apa yang terjadi terhadapnya. “Gwenchanayo, oppa.. Tapi kenapa oppa berkeringat dan terlambat?”, tanyaku hati-hati sambil mengobrak-abrik isi tasku mencari tissue untuknya. “Mianhae, tadi aku ada masalah sedikit.. Gwenchanayo..”, ungkapnya sambil mencoba tersenyum. Aku memasang wajah seakan-akan meminta kepastian darinya. Ia hanya menganguk untuk meyakinkan. “Baiklah kalau begitu, kajja..”, ajakku berdiri memegang lengannya. Namun, Dongwoon oppa meringis kecil, dan aku merasakan sesuatu yang basah ada ditanganku, aku melepaskan peganganku dan melihat telapak tanganku terdapat bercak berwarna kemerahan.

-Vava POV end-

-Author POV-

“Oppa!! Apa ini??”, tanya Vava dengan terkejut dan tanpa dikomando langsung menarik pergelangan tangan namja tampan disebelahnya tersebut, mengangkat lengan kemeja hitam milik namja tersebut agar dapat memperlihatkan kondisi tangannya. Betapa terkejutnya Vava saat melihat tangan namja itu penuh dengan darah yang belum terlihat mengering. “YA!! Apa yang telah terjadi dengan oppa? Mengapa kau berdarah seperti ini?!”, ucap Vava penuh dengan rasa penasaran dan khawatir, tanpa sengaja ia menyentuh punggung Dongwoon dan membuat namja itu meringis untuk kedua kalinya. “Oppa, badanmu juga terluka?? Buka kemejamu sekarang!”, perintah Vava kepada Dongwoon. “Tidak, disana tidak ada apa-apa..”, ucap Dongwoon menggelengkan kepala dengan gugup sehingga dengan cepat Vava tahu bahwa sahabatnya mencoba berbohong dihadapannya. “Baiklah, kalau oppa tidak mau melepasnya, aku yang akan melakukannya..”, jawab Vava singkat dengan tangan mengarah ke kancing kemeja milik Dongwoon untuk dibuka. Dongwoon yang awalnya ingin menghindari hal tersebut tidak dapat berbuat apa-apa karena memang kondisi badannya penuh dengan luka. Setelah membuat Dongwoon topless, Vava langsung bergegas mencarikan obat P3K yang memang sudah tersedia dirumahnya tersebut.

“Jeongmal mianhae..”, ucap Dongwoon terbata saat Vava membersihkan luka-luka yang ada ditubuh sahabatnya itu. Setelah mendengar kata tersebut, Vava sempat terdiam sejenak menghentikan aktivitasnya, menatap sahabatnya sebelum akhirnya ia melanjutkan aktivitasnya lagi. “Namun, oppa tidak bisa memberitahu penyebab ini..”, lanjut Dongwoon lagi sambil menunduk. Terdengar Vava menghembuskan nafas berat setelah ucapan Dongwoon tersebut. “Ne, gwenchanayo, aku tidak memaksa oppa untuk menceritakan semuanya kepadaku..”, ucap Vava setelah membalut luka Dongwoon. Tersirat kekecewaan didalam hati Vava yang sesungguhnya sudah sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

“Oppa, rencana hari ini kita batalkan. Sekarang, oppa beristirahatlah..”, kata Vava sambil memakaikan sahabatnya kemeja oversize yang entah darimana ia temukan.
“Waeyo?”, tanya Dongwoon sambil memasukan tangannya kedalam lengan kemeja dengan hati-hati.
“Oppa masih bertanya penyebabnya? Lihat luka disekujur tubuh oppa! Oppa membuatku khawatir, tau?”, jawab Vava dengan  ekspresi emosi dan khawatir bercampur aduk.
“Ne, oppa pulang kalau begitu.. Gomawoyo sudah membantu oppa..”, balas Dongwoon yang beranjak dari sofa.
“Oppa mau kemana? Aku tidak mengizinkan oppa pulang dengan keadaan seperti itu.. Oppa, menginaplah.. Aku sudah menghubungi eomma agar oppa menginap dirumahku.. Tenang saja, aku tidak menceritakan luka-luka oppa..”, jelas Vava kepada Dongwoon sambil menunjukan layar hp-nya.
“Jeongmal? Eomma-ku tidak bertanya aneh-aneh kan?”, tanya Dongwoon meyakinkan.

Vava hanya menganguk sambil menunjuk kamar tamu yang sudah tersedia. Ya, Vava memang tinggal di rumah sendirian, karena saudara dan orang tuanya berada di Indonesia. Rumah yang ditinggalkan Vava saat ini ialah rumah milik keluarganya sejak 5 tahun yang terakhir. Rumah yang sangat simple dan minimalis serta nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.  Orang tua Vava dan Dongwoon sudah bersahabat sejak anak-anaknya masih kecil, sehingga mereka saling mempercayakan satu sama lain karena baginya mereka ialah keluarga.

-Author POV end-